Penyebab Mata Minus Dan Gejala Mata Minus

Penyebab Mata Minus Dan Gejala Mata Minus - Salah satu gangguan yang sering ditemui pada mata adalah mata minus. Myopia atau yang lebih populer dengan mata minus adalah gangguan penglihatan akibat bayangan benda yang diterima saraf penglihatan tidak terbentuk dengan sempurna. Pada penderita mata minus, kornea mata terlalu melengkung dan bola mata bentuknya terlalu lonjong sehingga bayangan benda yang terbentuk tidak fokus karena jatuh di depan retina. Dampaknya, benda-benda akan terlihat kabur.

Penyebab mata minus
antara lain karena faktor genetik. Sehingga orang tua yang mengalami mata minus bisa menurunkannya kepada anak-anaknya. Mata minus juga bisa disebabkan oleh kebiasaan yang salah berikut ini:

1. Membaca sambil tidur. Posisi membaca sambil tidur membuat mata lekas capek karena posisi jarak pandangnya berubah-ubah sehingga mata tidak fokus
2. Membaca serta melihat TV dan komputer dengan jarak pandang yang terlalu dekat
3. Beraktivitas terlalu lama dengan jarak pandang yang tetap sehingga mata tidak diberi kesempatan untuk berelaksasi (berkedip)
4. Kekurangan zat gizi yang dibutuhkan mata, misalnya buah dan sayuran yang mengandung beta karoten

Gejala mata minus
sangat mudah dikenali. Antara lain pandangan kabur saat melihat obyek yang jaraknya jauh, mata cepat lelah, kepala pusing, dan cenderung mendekatkan obyek yang dilihat.

Agar mata Anda tidak minus atau mata yang minus bisa berkurang minusnya, ada sejumlah cara yang bisa Anda upayakan:

1. Mengambil jarak pandang yang cukup saat membaca, melihat TV atau komputer.
2. Membaca di tempat dengan pencahayaan yang cukup. Hindari membaca di tempat gelap (remang-remang) karena membuat mata Anda akan bekerja lebih berat
3. Hindari membaca sambil tiduran
4. Saat Anda di depan komputer atau TV terlalu lama, beri kesempatan mata Anda berelaksasi. Caranya, pejamkan mata selama sepuluh menit setiap dua jam sekali. Atau bisa pula dengan melihat pemandangan lain selain komputer
5. Mengkonsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung beta karoten, misalnya wortel dan tomat